Tuan Matsumoto, bos saya yang telah berhutang budi sejak saya masih pendatang baru. - - Dia tangguh dalam pekerjaannya, tapi dia baik padaku seperti kakak perempuan. - - Akhirnya, saya ditugaskan di departemen yang sama karena keinginan saya menjadi kenyataan. - - Saya mencoba yang terbaik untuk diakui oleh Tuan Matsumoto, tetapi akhirnya kami berdua memutuskan untuk terjun ke bisnis lokal. - - Ketika saya menyadari bahwa saya sedang sibuk, saya mendekati waktu untuk kembali. - - Namun, keretanya tidak bergerak dan aku tidak punya pilihan selain mencari penginapan tempat aku bisa menginap hari ini. - - Tempat yang akhirnya kutemukan adalah penginapan sumber air panas, dan hanya tersedia satu kamar, jadi kami berdua memutuskan untuk tinggal di sana. - - Setelah mandi, dia mengenakan yukata yang sangat bagus dan saya terkejut. - - Minum alkohol sambil menikmati makanan yang disiapkan oleh penginapan. - - Dia bilang dia mabuk dan imut dan dia menyukaiku. - - Mereka menertawakan kesunyian dan menipu, dan mereka bersinar di teras. - - Menerpa angin malamnya, aku menatapnya dan mengaku bahwa aku menyukainya. - - Dia dalam masalah atau menghadapi, tapi dia dengan lembut menciumku. - - Aku memeluknya dan menjadi satu. - - Keesokan harinya aku terbangun dengan bibir lembutnya. - - Senyumannya yang lembut menyadarkanku bahwa kejadian kemarin bukanlah mimpi...