Tepat sebelum kereta terakhir, saya melawan arus orang dan menuju lebih jauh ke pusat kota. - - Meski berada di kota besar, ada seorang wanita yang sedang berjongkok di gang belakang yang sepi. - - Ketika saya mendekatinya dan berbicara dengannya, saya menemukan bahwa dia masih memiliki aura polos. - - Ketika saya berbicara dengannya, dia berkata, ``Ada seseorang yang sedang minum dengan saya, jadi mengapa tidak...'' katanya, tampak seperti dia akan menangis. - - Ketika saya menanyakan detailnya, dia mengatakan bahwa bukan hanya ingatannya tetapi juga dompetnya hilang dan dia tidak bisa bergerak lagi. - - Mungkin karena sifatnya yang berorientasi pada keluarga, dia tetap peduli pada adik laki-lakinya meskipun kondisinya demikian. - - Bahkan saat aku mendengarkan ceramahnya, pikiranku dipenuhi dengan pikiran tentang payudara wanita yang membengkak, pinggangnya yang terkadang terlihat, dan celana dalamnya. - - Menekan kegembiraannya, dia menjemput wanita itu dan membawanya ke rumahnya. - - Sebelum wanita itu sampai di tempat tidur, dia sudah tertidur dengan perasaan lega. - - Aku perlahan mengulurkan tangan untuk menyentuh tubuh mudanya yang kokoh, berusaha untuk tidak membangunkannya...