Awalnya, aku hanya akan mengajari anakku tentang tubuh wanita, tapi sekarang dia ada di dalam diriku dengan penisnya yang berotot... Mau tak mau aku merasa seperti dia menggerakkan pinggulnya dengan putus asa di atas tubuhku. - - Saya sangat senang dengan ekspresi menggemaskan di wajah saya sehingga saya tidak bisa menahan diri untuk mengucapkan kata-kata vulgar, ``Goyangkan pinggulmu semakin keras!! - Tempelkan penismu ke dalam vagina ibumu dan cungkillah serta remas-remas terus menerus!'' -”