Bos saya, Pak Takase, telah membimbing saya sejak saya bergabung dengan perusahaan ini. - - Dia punya reputasi sebagai orang yang tegas terhadap orang-orang di sekitarnya, tapi dia baik padaku, dan aku menyukainya. - - Suatu hari, Takase-san dan aku memutuskan untuk melakukan perjalanan bisnis. - - Pertemuan bisnis berakhir dengan sukses dan yang harus kami lakukan hanyalah pulang, tetapi kereta tidak berjalan dan kami harus segera mencari akomodasi. - - Di penginapan sumber air panas yang berhasil kami temukan, hanya ada satu kamar yang tersedia, jadi kami akhirnya berbagi kamar. - - Makanan yang disiapkan oleh penginapan sangat lezat, dan saya akhirnya minum bersama Takase. - - Takase-san, yang menjadi sedikit merah karena alkohol, terlihat menggairahkan, dan aku tidak bisa menahannya lagi, jadi aku mengaku bahwa aku mencintainya, memegang tangannya, dan memandangnya. - - Dia sedikit bingung, tapi dia menutup matanya dan menciumku. - - Aku memeluknya seolah ingin mengungkapkan semua perasaanku. - - Setelah beraksi, dia merasa sedikit tidak nyaman dan mengundang saya ke sumber air panas. - - Terjadi keheningan panjang saat berendam di bak mandi. - - Dia memegang tanganku dan menatapku. - - Sebagai tanggapan, aku menciumnya dengan lembut...