Suami saya dan saya telah bercinta satu sama lain tiga kali seminggu sejak kami menikah. - - Sesuatu berubah dalam diri saya ketika saya melakukan perjalanan bisnis yang panjang. - - Tentu saja, saya tidak selingkuh, begitu pula istri saya. - - Ketika aku pulang ke rumah untuk pertama kalinya setelah sekian lama, kami berdua sangat menginginkan satu sama lain, dan aku menjadi sangat bersemangat. - - Setelah itu, saya berhubungan seks dengan istri saya secara normal, tetapi saya tidak bisa bergairah. - - Saya telah mengurangi jumlah aktivitas yang saya lakukan dengan istri saya. - - Dari seminggu sekali menjadi sebulan sekali. - - Suatu kali, istriku mengajakku kencan, tapi aku menolaknya, dengan alasan aku lelah. - - Istri saya pergi tidur dalam keadaan kesepian, dan saya merasa sedikit bahagia. - - Saya pikir sudah waktunya, jadi saya memberi tahu istri saya keesokan harinya. - - ``Jangan melakukannya sendiri'' dan ``Saya berjanji.'' - Awalnya, istri saya penurut, rendah hati, dan serius. - - Saya hampir tidak pernah melakukan masturbasi. - - Saya kira demikian. - - Jika saya berani mengatakan ini kepada istri saya, saya pikir dia akan khawatir. - - Saya mencoba meletakkan mainan di tempat yang terlihat jelas, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa mainan tersebut telah dibeli. - - Malam itu, istriku mulai berbisik-bisik, seolah memastikan aku tertidur. - - Dia memegang tanganku, badannya gemetar, nafasnya semakin berat, dan aku pura-pura bangun. - - Istri saya selingkuh dengan melakukan masturbasi. - - Setelah beberapa saat, saya memeluk istri saya. - - Mau tak mau aku menyukai pemandangan istriku menginginkanku lebih dari sebelumnya, menginginkan kesenangan seperti perempuan jalang.