Istri saya mencintai anak-anak dan berkata ingin segera hamil. - - Dulu, kami berhubungan seks secara alami, namun belakangan ini menjadi lebih umum bagi saya untuk memeras benih saya secara paksa setiap kali saya berovulasi. - - Namun, saya merasa kasihan pada istri saya yang mengalami depresi setiap kali dia menstruasi, jadi saya membantunya. - - Kami berdua pergi ke rumah sakit dan menjalani tes. - - Pada hari hasilnya tiba, saya pergi menjemput ibu mertua saya dan kembali ke rumah dan menemukan istri saya yang panik menangis. - - Istri saya tidak bisa hamil. - - Saya menghibur istri saya. - - Istri saya tiba-tiba menatap ibu mertuanya dan bertanya apakah dia sedang menstruasi. - - Ketika ibu mertua saya menjawab iya, istri saya tersenyum lebar dan menyuruh ibu mertuanya untuk melahirkan seorang anak, dan kami harus mempunyai anak bersama. - - Saya dan ibu mertua hanya bisa mengangguk melihat penampilannya yang menakutkan. - - Lalu, aku memeluk ibu mertuaku di depan istriku. - - Istri saya tampak puas melihat saya memasukkannya ke dalam ibu mertuanya. - - Sejak hari itu, saya menggendong ibu mertua saya untuk menghamilinya. - - Saya terpikat oleh ibu mertua saya, yang menerima saya dengan baik, dan perlahan-lahan istri saya, yang terus mengatakan hal-hal, mulai menjadi pengganggu. - - Lambat laun, saya dan ibu mertua saya mulai berhubungan seks layaknya suami istri, dan saya mulai berhubungan seks bukan demi istri saya, tetapi atas kemauan saya sendiri, menghamili ibu mertua saya dan membuahi wanita saya. - - . - - Lalu, keinginanku terkabul dan ibu mertuaku hamil. - - Istri dan ibu mertua saya tersenyum sambil mengusap perutnya. - - Aku bertanya-tanya bagaimana aku harus melihat wajah mereka yang tersenyum...