Suatu pagi hari libur tertentu. - - Aku masih bisa mendengar suara memanggilku yang masih berkelana di dunia mimpi. - - "Ini pagi. Bangun pagi." - Itu pacarku yang manis, Sayuri. - - Jika dia menunjukkan wajah imut sejak dia bangun, dia akan bangun di tempat yang berbeda. - - Mungkin karena bangun, atau mungkin karena Sayuri... tapi mungkin keduanya. - - Segera setelah aku mengusap payudaranya yang lemah, mulut Sayuri mulai mengeluarkan suara cabul. - - Sayuri dengan ringan lari ke kamar mandi tanpa mandi. - - Tentu saja, aku mengikuti Sayuri ke kamar mandi. - - Dia sedikit malu dan berkata, "Kamu ingin ikut denganku?" - - Yah, apalagi mandi, aku ingin masuk ke dalam dirimu! - - Sambil berpura-pura membasuh tubuhnya, aku mengotak-atik vaginanya dan membiarkannya muncrat, dan sebagai imbalannya aku mendapat titty apaan! - - "Kalau begitu ayo tidur nanti." - Keduanya keluar dari kamar mandi dan pindah ke sarang cinta. - - Tidak diperlukan penjelasan lebih lanjut. - – Atau lebih tepatnya, rasanya sangat menyenangkan sehingga sejujurnya aku tidak ingat banyak. - - Yang kuingat hanyalah selama seminggu, aku begitu asyik dengan tindikan hingga aku merasa seperti kesakitan, suara rintihan Sayuri yang mencapai klimaks berulang kali sambil menjadi basah tidak seperti sebelumnya, dan di dalam dirinya. - Perasaan itu ketika kamu banyak melempar... - Sayuri hanya berkata, "Ayo kita berhubungan seks sepanjang hari hari ini," padahal itu baru saja setelah latihan tabrakan yang kaya. - - Aku merasa bisa terbang di langit hanya dengan kata-kata itu. - – Itu persis kata ajaib dari 100 tenaga kerja, bukan, 100 kekuatan dagu! - - Betapa beruntungnya saya bisa merasakan hal ini setiap minggunya. - - Ah, aku sudah tidak sabar menunggu liburan berikutnya!