Bos saya ialah Matsu-san, yang seperti seorang kakak. - - Dia sentiasa tersenyum dan melayan saya dengan baik. - - Dia adalah idola saya. - - Saya sibuk dengan kerja hari ini, dan saya akhirnya bekerja lebih masa dengan Matsu-san. - - Saya gembira saya selesai kerja, tetapi masa untuk kereta api terakhir telah berlalu. - - Kemudian Encik Matsu berkata dia tidak dapat menahannya, jadi dia meminta saya membeli alkohol, dan saya pergi ke kedai serbaneka. - - Semasa minum berlangsung, perbualan beralih kepada teman wanita saya. - - Sebenarnya, saya sudah putus dengan teman wanita saya sebentar tadi, dan teman wanita saya Matsu-san bertanya kepada saya mengapa dia putus dengan saya. - - Malu dengan alasannya, dia teragak-agak untuk menjawab, tetapi dia terharu dan dia menjawab bahawa ia adalah kerana libido saya. - - Saya bertanya kepadanya berkali-kali, dan dia keletihan dengan teman wanitanya. - - Semasa berkata demikian, Encik Matsu mabuk dan tertidur. - - Apabila saya kembali dari tempat duduk saya untuk minum air, Encik Matsu sedang tidur dengan skirtnya terbuka. - - Saya menciumnya kerana ingin tahu. - - Teruja dengan baunya yang harum, saya membelai pakaiannya berulang kali. - - Tetapi tiba-tiba dia sedar dan menyidai kotnya. - - Keesokan harinya, saya tidak dapat memandang langsung wajah Encik Matsu. - - Beberapa hari kemudian, Matsu-san dan saya terpaksa bekerja lebih masa lagi...