Mio kehilangan suami dan hidup sunyi di luar bandar. - - Saya telah dijemput oleh anak perempuan saya dan suaminya, dan mereka baru-baru ini mula hidup bersama. - - Menantunya baik dan penyayang, dan Mio berterima kasih kepada anak perempuannya dan suaminya. - - Suatu pagi, tiba-tiba saya perasan celah kangkang menantu saya. - - Ia adalah bonjolan yang lebih besar daripada yang saya bayangkan. - - Mio memandangnya dua kali, berpura-pura tenang. - - Pada suatu hari, menantu saya sedang melancap di bilik persalinan bilik air. - - Saya tidak dapat melihatnya dengan jelas, tetapi sebaik sahaja cecair keruh itu dilepaskan, wanita di dalam Mio mula terbakar. - - Pada siang hari apabila anak perempuan tiada, menantu lelaki itu sedang tidur siang. - - Mio fikir ini akan menjadi peluang untuk memerhatikan kelangkang menantunya, yang telah lama dia ingin tahu, jadi dia secara senyap-senyap menghampirinya. - - Apabila saya menyentuhnya melalui seluar boxernya, dia mula bertindak balas sedikit demi sedikit dan kelihatan tidak selesa. - - Apabila dia menurunkan seluarnya perlahan-lahan, ereksi besarnya terserlah. - - Mio tidak dapat menahan senyuman melihat penampilannya yang tegap. - - Saya memasukkannya ke dalam mulut saya dan menyumbat pipi saya seolah-olah saya disedut ke dalamnya. - - Saya mengeluarkan mulut saya dan bermain dengan hujung lidah saya, yang masih cuba tumbuh. - - Mio secara semula jadi bermain dengan kelangkangnya dan menikmati batang suaminya yang tegak dengan penuh kasih sayang. - - Kemudian, batang menantu mengembang dan cecair putih berbau biru terbang ke dalam mulut Mio. - - Pada masa yang sama, Mio mudah sampai ke pulau itu. - - Semasa saya menjilatnya, saya dapat merasakan bau air mani di dalam mulut saya untuk seketika...