Subjek penggambaran pertama hari ini ialah "Riu-san, 21," yang bekerja sebagai penyambut tetamu di sebuah gedung serbaneka di Tokyo. - - Dia mempunyai kesan yang tenang untuk usianya, dan dia menghulurkan kakinya yang kurus dan langsing dari ketinggiannya yang tinggi iaitu 168cm. - - Dia nampaknya masih dalam proses perkembangan dalam hal seks, dan dia memberitahu saya tentang masalahnya seolah-olah sukar untuk mengatakan, ``Dia hanya mati seorang diri..''. - - Dia mempunyai kecantikan berbentuk model yang menanggalkan pakaiannya, dan sambil menikmati tubuh cantiknya yang mempesonakan mata, dia menyentuh bahagian sensitifnya dengan lembut dari atas seluar dalamnya. - - Mungkin kerana dia mudah terasa, tetapi nafas Riu-san sangat kasar sehingga dia tidak dapat menjawab soalan lelaki itu. - - Apabila dia menghidupkan, dia menggosok dirinya pada zon erogennya, menggoncang badannya dengan kekejangan. - - Terdesak untuk kesenangannya, dia meletakkan noda jahat pada seluar dalamnya dan tidak sabar menunggu dia membelainya. - - Suara rintihannya semakin kuat dengan kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan dia berkata, "Ahh...!!Saya pergi!!!" - Dia mencapai klimaks pertamanya. - - Perubahan serangan dan pertahanannya, "Sungguh menakjubkan. Ia menjadi halia." - - Dia menjerat zakarnya dengan teknik lidah yang menarik dan memberikan keseronokan yang terbaik. - - Batang daging yang mengeras dimasukkan perlahan-lahan ke kawasan kemaluan tempat dia menunggu semasa dia masih basah. - - Dia memutarkan kata-kata keseronokan dengan wajahnya yang rapuh. - - Suaranya bergema di seluruh biliknya, memacu tubuh kurusnya dengan ganas dengan batangnya. - - Mengalihkan pandangan seriusnya kepada lelaki itu, "Ah! - Ah! - Perasaan..mmm!!!" - Melihat penampilan lucahnya yang tidak dapat saya bayangkan daripada teman wanita yang kemas dan bersih, omboh lelaki itu turut bertambah intensitinya.- Dia pening dan terdesak mencari kesenangan..